Kamis, 15 November 2012

POTENSI PARIWISATA

Parawisata yang berada di Kabupaten Buru Selatan terdiri atas beberapa katagori yaitu: 1) kegiatan wisata alam, terdiri atas wisata bahari, wisata pantai, air terjun, danau dan wisata petualangan eksplorasi flora dan fauna; 2) kegiatan wisata budaya, terdiri atas wisata kepurbakalaan/peninggalan sejarah dan wisata budaya (living culture and heritage); dan 3) kegiatan khusus (special events): kegiatan tahunan, misalnya cuci negeri, acara perkawinan adat dan lain-lain. Produk pariwisata sebagai komponen penting dalam industri pariwisata mencakup tiga aspek yaitu Atraksi (daya tarik) dan Amenitas (fasilitas penunjang). 3.6.1. Objek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Buru Selatan Objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Buru Selatan sangat beragam dan memiliki keunikan tersendiri seperti termuat pada tabel di bawah ini.
Tabel  Objek Wisata Kabupaten Buru Selatan Dirinci Menuru Kecamatan
tabel8.jpg
Beberapa objek wisata di Kabupaten Buru Selatan yang cukup mempunyai prospek pengembangan adalah :
Pulau Tomoho
Pulau ini terletak di Kecamatan Kepala Madan dan dinamakan Tomoho oleh lelehur yang artinya “kewang darat” yaitu “Penjaga Pulau” di Pulau Tomoho. Pulau Tomoho mempunyai keunikan dan panoramanya sangat indah saat matahari terbit. Objek wisata ini dapat ditempuh dengan speeboat dari Desa Biloro kurang lebih 200 m.
Air Jin
Air Jin merupakan objek wisata yang berjarak kurang lebih 200 meter dari Pulau Tomoho dan lokasinya dapat dilihat dari pulau tersebut. Objek ini dijaga oleh tiga putri di Gunung Kepala Madan. Masyarakat lokal dapat menikmati (memanfaatkan) sumber air bersih yang muncul khusus dari gunung ini untuk kebutuhan sehari-hari. Wisatawan (pengunjung) dapat berlibur di objek ini. Lokasi objek ini berjarak kurang lebih 300 m Desa Biloro yang terhubung melalui Pulau Tomoho dan dapat dicapai dengan speedboat atau perahu tradisional (kano).
Air Babunyi
Secara resmi oleh orang tua menamakan objek ini Wae Gogon. Wae artinya air dan Gogon artinya bunyi, dan kedua kata tersebut dalam dialek orang Maluku disebut “Aer Babunyi”. Objek wisata yang unik ini sangat aktratif bagi wisatawan dan dijaga oleh Putri Muda di depan objek ini. Tempat ini terletak kurang lebih 60 menit dari Desa Leksula dan dapat dicapai dengan speedboat.
Pantai Masnana
Objek wisata pantai berpasir putih indah ini terletak di Kecamatan Namrole. Disana merupakan batuan bersejarah yang kami sebut dengan Batu Batas di Desa Wali. Itu artinya putra dari hukum.
Ikan unik (Opofot)
Semacam ikan kecil yang unik dan ini berkembang di Desa Mngeswaen dan Desa Waekatin di Kecamatan Leksula yang dilaporkan (dicacat) oleh masyarakat lokal yang tua. Jika masyarakat akan memancing ikan tersebut, ia harus bernyanyi dan ikan tersebut datang kemudian ditangkap dengan umpan. Kedua desa terletak pada ketinggian kurang lebih 3.200 m di atas permukaan laut. Objek wisata tersebut dapat dicapai dengan speedboat kurang lebih 20 menit. 3.6.1.Pariwisata Bahari Bentangan alam wilayah ekologi Buru Selatan yang luas dengan variasi habitatnya menyimpan sejumlah potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari guna memenuhi kebutuhan sosial-budaya (rekreasi) masyarakat Kabupeten Buru, masyarakat Maluku dan masyarakat umum. Beberapa potensi wisata yang dapat dijadikan paket bersama dengan wisata bahari khususnya untuk Kecamatan Leksula antara lain : (1) Air Buaya dengan arahan pengembangan Wisata Alam; (2) Tifu dengan potensi Wisata Sejarah; serta (3) Taman Banulalet yang memiliki potensi Wisata Alam.
Berdasarkan deskripsi geomorfologi pesisir dengan bebagai fenomena yang menonjol, kondisi oseanografi dan kehadiran habitat utama dengan keragaman

sumberdaya hayati di dalamnya maka ada beberapa lokasi di Buru Selatan yang layak dikembangkan menjadi daerah wisata bahari. Lokasi-lokasi yang menjadi target pengembangan wisata bahari dimaksud adalah sebagai berikut :
  1. Terumbu karang di lokasi Saaru Mefa, Kase, Fogi hingga Pulau Tengah dengan merfologi terumbu karang yang variatif disertai keragaman biota lautnya merupakan spot menyelam (Scuba Diving) serta renang (skin diving) yang menarik Gambar 3.25.
  2. Sepanjang areal tubir terumbu karang Buru Selatan dan lautan sekitarnya sangat potensial bagi wisata pancing (Sport Fishing), dengan target utama adalah ikan-ikan dasar dan ikan pelagis besar.
  3. Bagian-bagian dinding terjal sepanjang pesisir Buru Selatan dengan keragaman biota laut yang ada menjadi objek wisata menyelam (sciba diving) yang potensial
  4. Beberapa lokasi perairan pesisir, seperti Teluk Leksula, Teluk Mefa, Teluk Tifu dan Fogi hingga Pulau-Pulau Tomahu dengan habitat uarama perairan tropis yang lengkap merupakan kawasan potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan Ekowisata Bahari. Dalam hal ini dapat dijadikan sebagai areal budidaya laut untuk komoditi perikanan spesifik seperti ikan kerapu dan beronang, sehingga disamping adanya kegiatan wisata yang bersifat rekreasi biasa maupun rekreasi dengan orientasi pendidikan untuk mengamati keunikan panorama ekosistem bakau, lamun dan terumbu karang, juga dapat mengamati aktivitas perikanan dan sekaligus menikmati hasil dari kegiatan usaha perikanan tersebut.
Adanya peluang pengembangan beberapa kawasan wisata bahari seperti telah diuraikan itu secara nyata akan diikuti oleh sejumlah kegiatan sosial-ekonomi dan budaya yang cukup potensial bagi Kabupaten Buru. Seluruh kegiatan sosial-budaya dan sosial-ekonomi pada kawasan ekowisata tersebut selain akan memberikan dampak cukup penting bagi peningkatan pendapatan bagi masyarakat, juga bisa memberikan retribusi yang cukup memadai bagi Pemda Kabupaten Buru melalui berbagai dinas/unit-unit teknis terkait, sesuai tiap kegiatan yang berlangsung pada kawasan wisata bahari dan sekitaranya di wilayah ekologi Buru Selatan. Dilokasi penelitian pada Kecamatan Ambalau, Waesama, dan Namrole distribusi objek wisata adalah sebagai berikut :
Table Objek wisata yang ada di P. Ambalau dan Buru Selatan bagian Timur
tabel9.jpg

Dari seluruh jenis kegiatan wisata ternyata wisata bahari merupakan kelompok kegiatan wisata yang terdistribusi dalam jumlah yang banyak khususnya pada tiga kecamatan tersebut. Potensi pengembangan wisata bahari pada kecamatan ini belum banyak disentuh dan dikembangkan pada hal panorama alam bawah laut cukup indah dan dapat juga dikembangkan Olah Raga Diving pada lokasi yang ada pada tiga kecamatan tersebut, seluruh wilayah pada ketiga kecamtan ini yang dapat dijadikan paket-paket wisata terpadu.
Berdasarkan diskripsi geomorfologi pesisir, kondisi oceanografi dan kehadiran habitat utama terumbu karang maka sedikitnya terdapat beberapa kawasan pesisir

antara lain pesisir-pesisir desa dan kampung yang berada pada ketiga kecamatan yang ada, khususnya Kampung Baru Kecamatan Ambalau dan Pesisir pantai Oki Baru dan Pulau Oki yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata pantai atau wisata bahari karena perairan tersebut memiliki terumbu karang dengan tebing yang curam dan disertai dengan keaneka ragaman biota lautnya yang merupakan lokasi yang baik spot selam (scuba diving) yang sangat menarik. Selain itu dikawasan tersebut juga terdapat pasir putih yang dapat dikembangkan untuk tempat rekreasi.

Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Maluku
Monday, 30 April 2012 02:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar